Sabtu, 23 Agustus 2008

Pervez Musharraf Akhirnya Mengundurkan Diri

Pervez Musharraf

Senin, 18 Agustus 2008 | 16:46 WIB

ISLAMABAD, SENIN - Presiden Pakistan Pervez Musharraf mengumumkan pengunduran dirinya Senin (18/8) ini untuk menghindari konflik seputar pemakzulan (impeachment) yang dapat mengguncangkan kepentingan bangsa. "Saya berharap rakyat dan bangsa ini bersedia memaafkan kesalahan-kesalahan saya," mohon Musharraf dalam pidato televisi nasional.

Belum diketahui pasti apakah Musharraf akan tetap menetap di Pakistan atau tidak. Menurut Musharraf, nasibnya berada di tangan masyarakat Pakistan.

Musharraf mendominasi kekuasaan di Pakistan selama bertahun-tahun setelah merebut kekuasaan lewat kudeta militer pada tahun 1999. Peran Musharraf menjadikan Pakistan sebagai mitra strategis penting AS dalam memberantas terorisme.

Namun, popularitas Musharraf di dalam negeri terus merosot selama beberapa tahun terakhir. Sebagian besar warga Pakistan menuduh lonjakan kasus kekerasan di negara mereka terpicu akibat aliansi Musharraf dengan AS.

Reputasi Musharraf semakin terpuruk saat ia memecat puluhan hakim dan memberlakukan keadaan darurat. Lawan politik Musharraf memenangkan pemilihan parlemen Februari lalu. Para lawan politik Musharraf sempat berupaya menggulingkannya lewat upaya pemakzulan awal bulan ini sehingga membuka peluang untuk dilangsungkan mosi tidak percaya di parlemen awal bulan ini.

Musharraf mengakui banyak masalah yang dihadapi oleh Pakistan, termasuk masalah ekonomi. "Saya berdoa semoga pemerintah baru Pakistan dapat mengatasi masalah ekonomi dan mengantarkan negara ini keluar dari krisis," harapnya.

Menurut pihak sekutu maupun rivalnya, beberapa perundingan sempat dilangsungkan untuk membahas pencopotan jabatan Musharraf dengan pemberian kekebalan hukum dari kemungkinan gugatan pengadilan di kemudian hari. Pemerintah AS menolak memberikan komentar sehubung pengunduran diri Musharraf. "Presiden baru Pakistan sepenuhnya adalah masalah internal negara tersebut," kata Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice.


JIM
Sumber : AP

Tidak ada komentar: